Dua jenis rudal strategis baru yang dikembangkan oleh Rusia, sepertinya
menjadi respon terhadap penyebaran sistem pertahanan rudal AS di Eropa.
Rudal Rusia ini adalah rudal balistik antar-benua (ICBM -
intercontinental ballistic missile) yang berbahan bakar cair berat
dengan bobot 100 ton. Rudal baru Rusia ini sepertinya lebih kuat dari rudal
paling kuat di dunia saat ini yaitu RS-20B Voyevoda (kode nama NATO
Satan). Rudal jenis kedua adalah ICBM yang berbahan bakar padat, yang
dikembangkan untuk menggantikan generasi kelima rudal Yars dan Topol-M.
Berita ini diturunkan pada hari Jum'at, 15 Desember 2012, oleh Komandan
Pasukan Rudal Strategis Rusia, Jenderal Sergei Karakayev.
Karena potensi ICBM yang berbahan bakar padat mungkin tidak cukup
efektif untuk mengatasi sistem pertahanan rudal AS, ICBM yang berbahan
cair berat akan mampu mengatasi sistem ini. Sebagaimana ICBM yang
seharusnya diciptakan untuk mempunyai presisi yang tinggi dan daya ledak
yang dahsyat dengan jangkauan global, seperti yang dikutip ITAR-TASS
dari sang Komandan.
Karakayev mengutuk Washington yang anti-Rusia dalam kegiatan di bidang
pertahanan rudal. Dia juga mengatakan bahwa di beberapa waktu ke depan
akan ada kompleks pertahanan rudal yang dikerahkan dari benua Eropa yang
akan mampu mencegat rudal balistik antarbenua. "Kami diberitahu bahwa
ini sedang dilakukan terhadap ancaman rudal
dari Iran. Namun dunia semua tahu, hanya Rusia memiliki rudal
seperti ini," kata Karakayev.
Adapun ICBM baru berbahan bakar padat, ini adalah pertama kalinya Rusia
mengumumkan penciptaannya. Menurut Jenderal Karakayev, tahun ini pasukan
rudal strategis telah melakukan peluncuran beberapa prototipe
(pra-produksi) dari rudal jenis ini. Peluncuran terakhir dilakukan pada
tanggal 24 Oktober. Rudal ini diluncurkan dari wilayah darat Kapustin
Yar (wilayah uji coba rudal Rusia) dari sebuah peluncur bergerak
(mobile).
Karakayev menolak mengomentari hasil sementara dari uji coba rudal,
setelah ia menyebutkan alasannya. Namun dari hasil peluncuran, dia
mencatat bahwa rudal baru ini sudah sesuai dengan apa yang Rusia
harapkan.
Tahun depan, Pasukan Rudal Strategis Rusia berencana untuk meluncurkan
11 rudal balistik antar-benua, Sergei karakayev mengatakan ini kepada
wartawan saat peringatan hari Pasukan Rudal yang dirayakan Rusia setiap
tanggal 17 Desember. Tahun ini, kata dia, ada lima peluncuran yang
dilakukan. Tiga peluncuran dilakukan sesuai dengan instruksi untuk
menguji sistem rudal baru yang sedang dikembangkan, satu peluncuran
dilakukan melalui program gabungan, dan satu peluncuran lagi dilakukan
untuk memperpanjang masa pakai rudal.
Pada akhir Desember, lanjut Karakayev, Pasukan Rudal Strategis Rusia
akan memiliki 96 peluncur
rudal baru untuk Topol-M dan Yars. Dengan demikian, dalam beberapa
tahun terakhir, pangsa senjata state-of-the-art dalam Pasukan
Rudal Strategis mendekati 30%, pejabat itu menyimpulkan.
Sergei Karakayev juga mengatakan bahwa meskipun masa garansi dari rudal
RS-20 Voyevoda (Satan) sudah melampaui 1,5 kali, namun tetap dijaga
eksistensinya dalam pelayanan sampai tahun 2022. Sebelumnya sang
jenderal mengatakan pernyataan yang berbeda mengenai tenggat waktu rudal
ini berada dalam layanan, yaitu antara tahun 2018 hingga 2026.
Rusia akan terus memperbarui persenjataan pasukan rudalnya. Selain itu,
pada tahun 2020, Pasukan Rudal Strategis akan sepenuhnya beralih ke
teknologi digital untuk transmisi informasi, kata komandan Pasukan Rudal
Strategis Rusia itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar