Panas dinginnya hubungan bertetangga antara Indonesia dengan Malaysia dimana penyebab virus demam itu bermuasal dari arogansi Malaysia yang merasa kastanya lebih tinggi dari Indonesia, lalu seenaknya melecehkan teritori NKRI, budaya NKRI, dan TKI. Situasi ini memberikan cuaca mendung dan memungkinkan setiap komponen bangsa ini mempersiapkan skenario terburuk untuk melawan arogansi tetangga sebelah itu. Beberapa skenario ganyang Malaysia sudah disiapkan melalui beberapa cara dan salah satunya adalah pre emptive strike menghajar teritori Malaysia melalui serangan dadakan yang tak terduga.
Berbagai
unjuk rasa sampai sweeping yang dilakukan terhadap warga Malaysia
setidaknya mencatat satu hal penting yaitu permusuhan di kalangan grass
root masyarakat Indonesia dengan Malaysia sudah mencapai titik didih.
Seandainya Pemerintah mengisyaratkan sinyal Dwikora jilid 2 maka dalam
waktu sesingkatnya TNI bisa melancarkan pre emptive strike. Simulasinya
adalah suatu kejadian di sekitar Maret 2015 dengan sebab yang
sama, Ambalat. TNI mendahului dengan melakukan sabotase obyek vital di
Semenanjung dan Kalimantan melalui pasukan khusus yang menyamar sebagai
TKI.
Tak
lama kemudian TNI meluncurkan ratusan rudal yang sudah ready for use
di Sarawak dan Sabah dan dalam waktu bersamaan dimulailah serangan
amphibi gerak cepat menghancurkan kota Tawao dan Kinabalu. TNI AL pada
saat itu sudah memiliki kekuatan 3 divisi Marinir dengan persenjataan
lengkap dan pengalaman tempur yang jauh lebih baik dari TLDM baik dari
sisi kuantitas dan kualitas. Dalam pada itu 1 pleton Taifib dan Jala
Mengkara diluncurkan melalui kapal selam mini untuk hancurkan Scorpene
yang sedang berlabuh di pangkalannya di Sabah lewat serangan tak terduga
dinihari.
Serangan
dan pendaratan pasukan amphibi akan diselesaikan dalam waktu 11 jam
yang bergerak dari Sangatta dan Tarakan yang sudah dipersiapkan sebagai
basis militer berkekuatan 50 ribu pasukan TNI. Sebelumnya pantai Tawao
dan Kinabalu dihujani bom oleh 8 Sukhoi dan 12 F16. Kemudian pasukan
pendukung AD dan persenjataan berat lainnya diturunkan dari puluhan KRI
LPD, LST dalam waktu 24 jam berikutnya.
Dalam
waktu bersamaan 1 Divisi TNI AD dengan dukungan ratusan artileri, tank
dan rudal yang sudah digelar di Kalimantan Barat memasuki Kuching dalam
satu serangan kilat 8 jam. Karena sudah didahului oleh serangan rudal,
maka pusat-pusat combatan, pangkalan udara dan komunikasi Malaysia di
Sarawak menjadi lumpuh. Sementara Perairan Natuna sebelumnya juga sudah
diblokade oleh 26 KRI untuk memutus logistik laut Semenanjung dan
Borneo.
Lalu
bagaimana dengan Sumatra ? TNI di wilayah ini mengirim pasukan komando
ke Semenanjung untuk menyusup dan lakukan sabotase mirip rembesan
lasykar jihad. Selat Malaka dikawal oleh 34 KRI striking force yang siap
menyerang pantai Malaysia. Melalui penyusupan pasukan komando,
obyek-obyek vital di KL dihancurkan dan mengkondisikan TKI dan warga
Indonesia yang ada di Malaysia untuk melakukan serangan sporadis, bom
bunuh diri, intelijen, sabotase dan pembakaran sehingga menimbulkan
kepanikan massif sekalian membalas apa yang telah dilakukan Noordin M
Top selama ini. Model propaganda juga dilakukan dengan melakukan
provokasi terhadap etnis China dan India untuk melakukan perlawanan
terhadap diskriminasi etnis yang terjadi selama ini dan mempersiapkan
Anwar Ibrahim merebut kekuasaan dan mengganti bentuk kerajaan menjadi
republik Malaysia.
Pada
hari yang sama 3 brigade Marinir dari Medan dan Aceh lakukan serangan
dadakan ke Penang untuk memecah konsentrasi TDM berperang menuju front
yang mana. Karena kebingungan menghadapi 4 front pertempuran sekaligus
(Sabah, Sarawak, Natuna dan Penang) membuat TDM kebingungan, panik dan
tidak mampu lakukan konsolidasi karena telah terjadi kerusuhan rasial di
Semenanjung, Serawak dan Sabah. Sementara dari Riau ratusan kapal
nelayan yang berisi pasukan para militer Indonesia dan sukarelawan
merembes dan mendarat secara besar-besaran lalu lakukan sabotase,
pembakaran dan mengajak warga Indonesia yang ada di Johor untuk lakukan
apa saja untuk membuat huru-hara horizontal sehingga menimbulkan
perkelahian massal dan ketakutan yang luar biasa bagi warga Malaysia.
Lalu
dimana posisi TNI AU. Dengan kekuatan pesawat tempur 32 Sukhoi, 40
F16, 36 Hawk, 12 F5E, 16 Yak 130, 16 Super Tucano TNI AU tidak melakukan
serangan udara ke wilayah Semenanjung karena serangan pre emptive sudah
dilakukan melalui rudal-rudal berjarak jangkau 300 km dan mampu
melumpuhkan pusat-pusat militer dan komunikasi Malaysia. Meskipun
begitu TNI AU bersiap untuk dog fight dengan TUDM dengan taktik biarkan
lawan masuk ke wilayah NKRI baru digebuk dan dihancurkan. Wilayah
Indonesia yang luas ini membuat TUDM tak fokus mau lakukan serangan
udara ke area mana apalagi seluruh pangkalan udara di Sarawak dan Sabah
telah dihancurkan rudal-rudal Lapan yang menggetarkan itu.
Serangan
langsung ke wilayah teritori Malaysia diskenariokan hanya berlangsung 7
hari karena Indonesia tidak berambisi ekspansi teritorial. Setelah
melewati waktu itu seluruh PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) TNI
ditarik mundur setelah pengkondisian di dalam negeri Malaysia berjalan
mulus yaitu menimbulkan konflik horizontal diantara sesama penduduk
Malaysia kemudian mendukung Anwar Ibrahim menjadi presiden Malaysia
setelah bentuk kerajaan diganti menjadi republik dan mempercepat
pembentukan negara Sabah dan Sarawak di Kalimantan.
Berikut
disampaikan peta kekuatan TNI dan cadangan nasional yang dimiliki NKRI,
sebuah kekuatan yang tak mampu ditandingi Malaysia, apalagi kalau
bicara kekuatan nasionalisme dan heroik yang dimiliki bangsa ini
TNI
AD memiliki pasukan tempur 260.000 orang (Kopassus, Kostrad, Kodam).
Jumlah pasukan cadangan mencapai 6 juta personil. TNI AD dilengkapi
dengan 1.200 Tank, 1.700 Panser, Artileri / Roket 2.200 unit, Rudal 900
unit, Heli Tempur 90 unit. Konsentrasi arsenal TNI AD ada di pulau
Kalimantan.
TNI
AL memiliki kekuatan 95.000 pasukan termasuk 3 divisi Marinir dengan
jumlah armada 196 KRI dari berbagai jenis (Fregat, Korvet, KCR, LPD,
LST). Kapal selam yang dimiliki berjumlah 6 unit dan menjadi alat pukul
strategis untuk menghancurkan kapal diraja Malaysia yang lewat di selat
Malaka, Laut Natuna dan Ambalat. Marinir memiliki 750 tank amphibi dan
820 panser amphibi disamping howitzer, roket dan rudal.
TNI
AU memiliki kekuatan pesawat tempur 32 Sukhoi, 40 F16, 36 Hawk, 12
F5E, 16 Yak 130, 16 Super Tucano, 6 pesawat intai strategis, 12 pesawat
intai taktis, 40 pesawat angkut berat Hercules, 24 pesawat UAV dan
rudal anti serangan udara jarak sedang.
Nah
sekarang dengan skenario perang ini mampukah Malaysia menandingi
kekuatan NKRI yang jauh lebih besar dari kekuatan yang dimiliknya,
terutama kekuatan nasionalisme dan heroik yang dimiliki seluruh anak
bangsa. Pesan yang ingin disampaikan melalui tulisan ini adalah agar
jiran sebelah itu mampu memberikan nuansa bertetangga yang baik, tidak
arogan, tidak melecehkan tetangga, saling menghormati dan toleransi.
Jangan sampai kondisi terburuk itu yang terjadi, jangan bangunkan macan
yang sedang tidur, jangan buat harga diri bangsa Indonesia menjadi macan
yang terluka. Kalau itu yang terjadi, siap-siaplah menjadi almarhum
kerajaan Malaysia.
baca juga : sejarah konfrontasi indonesia vs malaysia
mantap brooww,,,bangga q jadi ank bangsa ini,,,,
BalasHapusini hanya sebuah skenario,,,
BalasHapussemoga tidak akan pernah terjadi apa yang dinamain perang sungguhan dengan tetangga yg msh serumpun itu
Bung karno "jika Kau menginginkan perdamaian maka Kau harus berperang"
BalasHapusJangan mau dilecehkan,,tunjukan bahwa qt memang mampu berdikari..
Kalau kita lapar itu biasa
BalasHapusKalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!
Soekarno.
Ngomong apa sih?!?!,,,inget pertempuran 68 hari di pulau samporna?!?!.pernah TNI kembali menyerang kesana?!?!,,tahu kenapa?!.karena mereka d bantu SAS,Gurkha,Ausie.blm lagi yang laennya.kecuali Malay berani 1 lawan 1.sudah terhapus dari peta tuh Negara.dan JANGAN PERNAH TERLALU MEMBANGGAKAN DIRI,DAN MEREMEHKAN KEKUATAN TEMPUR LAWAN.SEKECIL APAPUN ITU,KARENA ITU AKAN MEMBUAT KITA RAPUH DAN MUDAH DI HANCURKAN
BalasHapusdr dulu hingga kini ganyang2 tp hingga sekarang tiada indon yg berani menyerang Malaysia....sulu lebih hebat.berani berhadapan dgn ATM walau jd bangkai di bumi Malaysia.indon??hanya mampu omong kosong dgn teriakan banci....
BalasHapusserukan ganyang malingsial
BalasHapus