Kamis, 11 April 2013

SENJATA RUSIA SENJATA TERBAIK DUNIA ?

AK 103 dengan peuncur granat GP-4 dan AK-104
AK 103 dengan peluncur granat GP-4 dan AK 104. Foto : Angad Singh/Wiki
ARTILERI - Pasar senjata global telah tumbuh dengan baik dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini senjata-senjata Rusia sedang dalam permintaan tinggi, yang paling kompetitif adalah senjata dan peralatan militer yang dibangun pada era Uni Soviet. Untuk penggunaan-penggunaan tertenu, kinerja senjata-senjata Rusia ini bahkan dinilai lebih baik daripada senjata canggih baru buatan barat. Bisa dikatakan, 2012 adalah tahun emas bagi ekspor senjata Rusia.
Senjata kecil buatan Rusia (Soviet) dan peralatan lain yang lebih canggih dianggap memiliki kinerja yang baik dan efisien dalam semua kondisi iklim. Pada 5 Desember lalu, sebuah Institusi di Washington untuk Kebijakan Timur menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa pilot Iran yang menggunakan pesawat tempur buatan Soviet Sukhoi Su-25 (NATO:Frogfoot) berhasil mencegat pesawat tak berawak (UAV) MQ-1 Predator Angkatan Udara Amerika Serikat. Para penulis laporan itu mengatakan bahwa pesawat buatan Soviet itu (Su-25) bukanlah sebuah pesawat interceptor karena tidak dilengkapi dengan radar modern, tapi kenyataannya berhasil menghancurkan UAV canggih buatan AS, seperti yang ditulis di Worldtribune.com.

Sukhoi Su-25 Angkatan Udara Iran
Sukhoi Su-25 Iran.
Foto:Carmel.J.Attard/aircraftresourcecenter.com
Berikut salah satu contoh lain untuk membuktikan efisiensi perangkat keras militer buatan Rusia. Pentagon terpaksa mengakui indispensability (kualitas) helikopter Rusia Mi-17 di Afghanistan. Pentagon bahkan berniat membuat kontrak dengan Rosoboronexport (raksasa ekspor pertahanan Rusia) senilai US$ 900 juta. Kontrak itu terlebih dahulu harus disetujui oleh Presiden AS, meskipun pada akhirnya batal, karena rekomendasi negatif dari Kongres. Meskipun batal, beberapa pengamat militer AS menilai bahwa senjata Rusia sangat menjanjikan dan memiliki daya saing di pasar global.
Hal ini, pada kenyataannya, juga telah diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 17 Desember saat pertemuan Komisi Kerjasama Militer dan Teknis. Menilai hasil tahun 2012, Putin mengatakan bahwa Rusia telah menjual senjata dan jasa senilai lebih dari US$ 14 miliar. Volume untuk kontrak baru adalah senilai US$ 15 miliar. Presiden Putin juga menguraikan strategi Rusia untuk melanjutkan kemajuan yang diraih saat ini.
Pertama, ia mengatakan tentang produksi bersama produk militer dan perkembangan penelitian. Sebagai contoh, Rusia mengadakan proyek bersama dengan Serbia untuk memproduksi sebuah versi kendaraan lapis baja di Velika Plana, Serbia. Kendaraan kemungkinan besar sudah mendapatkan pasar ekspor yaitu Kenya dan Bangladesh. Belum lama ini, "Russian Technologies" membuat kesepakatan dengan perusahaan pertahanan Brasil Odebrecht Defensa e Technologia untuk membentuk usaha patungan, yang khususnya akan merakit helikopter serbaguna Mi-171 di Brasil.
Perusahaan-perusahaan Rusia banyak yang terlibat dalam sejumlah proyek bersama dengan India, termasuk pembangunan pesawat tempur FGFA (berdasarkan PAK FA T-50) dan rudal jelajah supersonik BrahMos. China juga menginginkan desainer Rusia untuk ambil bagian dalam pengembangan mesin pesawat tempurnya. Keinginan China ini disambut baik oleh Rusia karena sedikit banyak akan menghentikan kegiatan kloning peralatan tempur oleh China, khususnya untuk mesin dan menjadikan Rusia menemukan tempatnya di pasar mitra.

Heli serang Mi-35M
Heli serang Mi-35M, diekspor Rusia ke Brasil
Yang kedua, dan mungkin merupakan strategi yang paling menjanjikan, adalah "modernisasi perangkat keras militer untuk memulihkan posisi Rusia di pasar global," kata Putin. Pada tahun ini, perusahaan-perusaahaan industri militer Rusia, telah diberikan hak lebih untuk membuat kontrak dengan pelanggan asing. Hal ini dinyatakan Putin pada awal Juli 2012 yang layanan ekspor oleh perusahaan pertahanan Rusia pada tahun 2011 berjumlah sekitar 2,5 miliar rubel (sekitar US$ 82 juta), angka ini menyumbang 18 persen dari total volume semua ekspor militer dari Rusia. Tahun 2013 ini, angka-angka tersebut mungkin akan lebih besar.
Sebagai contoh kerjasama tersebut, salah satunya mengacu pada kontrak dengan NATO untuk servis armada helikopter di Afghanistan. Kontrak saat ini tinggal menunggu proses penandatanganan. Baru-baru ini, sebuah perjanjian serupa juga telah ditandatangani saat kunjungan Presiden Brasil Dilma Rousseff ke Moskow, kontrak tersebut mengenai penambahan armada helikopter Mi-35M.
Peralatan militer Soviet juga laris di Afrika. beberapa negara dengan angkatan bersenjata terkuat di Afrika antara lain, Aljazair, Uganda dan Chad telah mempersenjatai militer mereka dengan Tank T-90, Tank T-70 dan pesawat tempur Sukhoi Su-35M. Baru-baru ini Libya juga meminta pemerintah Ruisa untuk melanjutkan kerja sama militer dan memberikan bantuan dalam memodernisasi peralatan militernya. Secara khusus, pihak berwenang Libya baru saat ini "tertarik" dengan sisa peralatan perang negara itu setelah rezim Kaddafi (Gaddafi) digulingkan. Negara ini telah menandatangi kontrak untuk meng-upgrade 200 unit Tank T-72.

Tank T-90 melompat sambil menembakkan meriam
Mengesankan, sebuah Tank T-90 Rusia melompat sambil menembakkan meriamnya saat latihan militer tahun 2006. Foto : goodfon.com
Bahrain juga telah meminta pengiriman senapan Kalashnikov AK103 dalam jumlah besar. Sekarang adalah momen bagi Rusia untuk menawarkan "kualitasnya" ke Afrika dan Asia guna mempertahankan rimbunnya "hutan" peralatan militer Soviet. Senapan yang disebutkan diatas banyak dipilih oleh negara-negara di dunia karena kinerjanya yang luar biasa dalam semua kondisi iklim, selain kualitas dan harganya yang bersahabat.
Saat ini, senjata dan peralatan militer telah dipasok Rusia ke 88 negara di dunia. Lima puluh tujuh dari mereka merupakan pelanggan reguler. India tetap menjadi pembeli terbesar peralatan militer Rusia. Negara ini membeli jumlah besar Sukhoi Su-30MKI dan Tank T-90S (dinamai India dengan Tank Bhisma). China merupakan importir terbesar kedua (juga untuk impor dari Rusia). Negara ini telah membeli mesin penerbangan AL-31FN dan D-30KP-2 senilai US$1,2 miliar dan helikopter Mi-17 senilai US$ 700 juta. Vietnam juga memenuhi daftar pelanggan terbesar Rusia dengan kontrak sebesar US$2 miliar. Negara Asia Tenggara ini membeli kapal selam dari proyek 636 dan Lightning sea boats. Negara-negara pengimpor terbesar lainnya antara lain; Aljazair, Venezuela, Suriah (tidak diungkapkan).
Portofolio perjanjian Rusia juga mencakup paket kontrak dengan Irak senilai lebih dari US$ 4 miliar. Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia harus mempromosikan senjatanya. Menurutnya, hal ini akan menumbuhkan jiwa patriotik bagi warga negara Rusia, terutama bagi para pemuda. Memang untuk citra senjata Rusia di luar negeri, senapan serbu Kalashnikov telah melakukan lebih dan melampaui harapan Rusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar