Senin, 04 Maret 2013

SEJARAH KRISIS RUDAL KUBA

INGKAR - Presiden AS Jhon F. Kennedy menolak untuk melakukan penyerangan terhadap Kuba. Namun is berjanji kepada Angkatan Udara, seandainya jatuh korban pesawat U-2, la akan mengeluarkan perintah serangan. Saat peristiwa yang dikhawatirkan terjadi, ternyata Kennedy ingkar dan bertahan tidak mengeluarkan perintah serangan.
Lebih dari empat dekade lalu, Soviet menjalankan berbagai upaya untuk bisa mengungguli AS. Salah satunya dengan cara menempat kan rudal balistik di Kuba. Meskipun dilakukan diam-diam, Soviet ternyata tidak cukup lihai. Berkat kecanggihan pesawat mata-mata Lockheed U-2 Dragonlady, AS berhasil mengungkap keberadaan rudal Soviet di Kuba. Merasa terancam, AS mulai pasang kuda-kuda untuk melakukan serangan.
Hubungan AS-Kuba memang bukan hubungan yang bisa dibilang harmonis. Hubungan yang dari awal sudah dingin kian membeku saat 19 Desember 1960, diktator Fidel Castro menyekutukan negaranya dengan Uni Soviet. Ditambah lagi saat Washington memperkeruh hubungan diplomatik dengan Havana pada 3 Januari di tahun yang sama.
Bahkan saat itu, Presiden John F. Kennedy berjanji tak akan mengerahkan kekuatan militer untuk menjatuhkan Castro. Prinsip ini berubah saat sekelompok orang Kuba disponsori CIA, memenuhi pantai Bay of Pig di Kuba. Niat mereka membangun revolusi yang dapat menjatuhkan pemerintahan Castro. Meski disponsori AS, penyerang yang minim peralatan ini dapat dibungkam militer Kuba tanpa kesulitan. Sebanyak 1.000 lebih berhasil ditangkap. Saat itu AU Kuba masih menggunakan pesawat peninggalan PD II besar dalam mempertahankan Kuba.
Kennedy terdesak
Pertengahan Agustus 1962, Direktur CIA John McCone mengirimkan memo kepada Kennedy. Memo tersebut menyebutkan bahwa McCone yakin rudal balistik berjangkauan menengah milik Soviet akan ditempatkan di Kuba. Akhir Agustus, Senator Kenneth Keating menyampaikan kepada senat bahwa ada bukti instalasi rudal Soviet di Kuba. Keating juga mendesak Kennedy bertindak.
KECOLONGAN - Foto-foto hasil intaian U-2 yang membuka mata AS bahwa mereka telah kecolongan. Dad foto terlihat aktivitas yang tidak biasa di San Cristobal. Terbukti Soviet tengah menempatkan rudal nuklir berjangkauan jauh di Kuba.
Awal September, pesawat mata-mata U-2 menemukan bahwa Soviet membangun pangkalan peluncur rudal darat ke udara (SAM). Selain itu terjadi peningkatan jumlah kapal Soviet yang masuk ke Kuba. Pemerintah AS khawatir, kapal yang masuk membawa persenjataan ke barn. AS segera melancarkan protes. Terutama karena keberadaan instalasi SAM yang strategis untuk melumpuhkan pesawat U-2.
Dengan semakin dekatnya pemilihan presiden membuat posisi Kennedy terdesak dalam situasi sulit. Setiap keputusan Kennedy akan berpengaruh pada pendapatan suara. Kekhawatiran ini ditambah dengan menurunnya pamor Kennedy sejak insiden di Bay of Pig. Untuk mencegah persoalan Kuba menjadi isu utama, Kennedy membatasi penerbangan U-2 di atas Kuba. Yang utama agar U-2 terhindar dari serangan SAM.
Situasi berubah ketika seorang agen CIA di Kuba secara tak sengaja mendengar percakapan pilot pribadi Castro di sebuah bar. Si pilot bercerita bahwa Kuba telah memiliki senjata nuklir. Informasi ini kemudian dikaitkan dengan foto yang didapat U-2. Foto menunjukkan tengah
terjadi kegiatan yang tidak biasa di San Cristobal.
Kennedy lalu memerintahkan penerbangan U-2 di atas Kuba. Rencana penerbangan pada 9 Oktober tertunda karena cuaca buruk. Misi barn terlaksana pada 14 Oktober. Pilot yang ditugasi adalah Richard Heyser. Rampung menjalankan misi selama lima jam, Heyser kembali dengan bukti fotografi. Terbukti Soviet tengah menempatkan rudal berjangkauan jauh di Kuba.
Terjadi perdebatan di kalangan komisi eksekutif National Security Council. Militer dan CIA setuju untuk menyerang dan atau invasi. Namun mayoritas komisi akhimya menyetujui melakukan pemblokiran dengan kekuatan AL. Kennedy menerima dan segera memerintahkan untuk menyiapkan pidato untuk menjelaskan alasan keputusan yang diambil.
Dalam pidatonya, Kennedy menjelaskan dengan rinci apa yang didapat U-2. Pangkalan rudal barn memuat dua tipe instalasi. Beberapa di antaranya termasuk rudal balistik berjangkauan menengah. Rudal ini mampu membawa hulu nuklir hingga jarak lebih dari 1.000 mil laut. Secara singkat, masing-masing berkemampuan menyerang Washington D.C., Kanal Panama, Tanjung Canaveral, Mexico City, atau kota-kota lain di bagian Tenggara AS, Amerika Tengah, atau di wilayah Karibia.
Selain melakukanblokir, Kennedy juga memerintahkan AU untuk bersiaga melakukan penyerangan ke Kuba dan Soviet. Angkatan Darat menempatkan 125.000 personel di Florida. Mereka tinggal tunggu perintah untuk melakukan invasi ke Kuba. Jika kapal Soviet yang membawa persenjataan untuk Kuba tidak berputar balik atau menolak untuk diperiksa, kemungkinan besar perang akan terjadi. Kennedy juga menjanjikan penasehat militer, jika salah satu pesawat U-2 ditembak, is akan memerintahkan serangan. Sasarannya pangkalan rudal SAM.
Dua minggu setelah U-2 berhasil mengungkap keberadaan rudal Soviet di Kuba, situasi kian menegangkan. Perang Nuklir bagaikan di depan mata.
Macan kertas
Pada 24 Oktober, Kennedy mendapat informasi kapal-kapal Soviet berhenti sebelum masuk wilayah blokir. Nikita Kruschev naik pitam dan mengirimkan catatan kepada Kennedy. Khruschev menuduh Kennedy telah memicu krisis untuk mendongkrak Partai Demokrat. Dua hari kemudian, Khruschev mengirim surat lagi. Isinya: Soviet bersedia membatalkan rudal di Kuba. Sebagai gantinya, AS hams berjanji tidak akan menginvasi Kuba. Hari berikut, Khruschev mengirim surat tuntutan agar AS membatalkan pangkalan nuklirnya di Turki.
Sementara presiden dan penasehat melakukan analisa terhadap kedua surat Khruschev, datang berita buruk. Sebuah pesawat U-2 ditembak jatuh di Kuba. Pemimpin militer segera mengingatkan janji Kennedy. Namun Kennedy menolak. Ia malah mengirim surat ke Khruschev dan menyetujui persyaratan di surat pertama. Khruschev setuju dan memerintahkan agar rudal dipereteli.
Delapan hari kemudian berlangsung pemilihan Kongres. Dukungan atas Demokrat meningkat. Diperkirakan Kennedy akan mendapat 12 pendukung tambahan dalam Kongres terhadap segala peraturannya.
Krisis rudal Kuba adalah yang pertama dan satu-satunya konfrontasi nuklir antara AS dan Soviet. Peristiwa ini cukup membuat kedua pihakketakutan. Terbukti terjadi perkembangan bagi era Perang Dingin. Berbagai konsekuensi langsung akibat krisis pun muncul. Antara lain kedua pihak membuat komunikasi sambungan langsung yang dikenal sebagai hot line. Diharapkan ini dapat mencegah konfrontasi berbahaya seandainya terjadi krisis semacam Krisis Rudal Kuba.
Selain itu kedua pihak menandatangani perjanjian Larangan Pengujian (Test Ban Treaty) pada Agustus 1963. Kedua pihak dilarang melakukan pengujian senjata nuklir di atmosfer. Konsekuensi lain, 1.113 tahanan yang ditangkap saat invasi Bay of Pig ditukarkan oleh Castro dengan 60 juta dollar dalam bentuk makanan, obat-obatan, narkoba, dan uang tunai.
Keinginan Soviet menyamai kemampuan nuklir AS berhasil dicapai pada 1972. Sementara Cina menuduh Soviet sebagai macan kertas karena tidak berani berperang membela sesama komunis Hubungan antara Soviet dan Cina pun kian merenggang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar