Lebih dari empat dekade lalu, Soviet menjalankan berbagai upaya untuk
bisa mengungguli AS. Salah satunya dengan cara menempat kan rudal
balistik di Kuba. Meskipun dilakukan diam-diam, Soviet ternyata tidak
cukup lihai. Berkat kecanggihan pesawat mata-mata Lockheed U-2
Dragonlady, AS berhasil mengungkap keberadaan rudal Soviet di Kuba.
Merasa terancam, AS mulai pasang kuda-kuda untuk melakukan serangan.
Hubungan AS-Kuba memang bukan
hubungan yang bisa dibilang harmonis. Hubungan yang dari awal sudah
dingin kian membeku saat 19 Desember 1960, diktator Fidel Castro
menyekutukan negaranya dengan Uni Soviet. Ditambah lagi saat Washington
memperkeruh hubungan diplomatik dengan Havana pada 3 Januari di tahun
yang sama.
Bahkan saat itu, Presiden John F. Kennedy berjanji tak akan
mengerahkan kekuatan militer untuk menjatuhkan Castro. Prinsip ini
berubah saat sekelompok orang Kuba disponsori CIA, memenuhi pantai Bay
of Pig di Kuba. Niat mereka membangun revolusi yang dapat menjatuhkan
pemerintahan Castro. Meski disponsori AS, penyerang yang minim peralatan
ini dapat dibungkam militer Kuba tanpa kesulitan. Sebanyak 1.000 lebih
berhasil ditangkap. Saat itu AU Kuba masih menggunakan pesawat
peninggalan PD II besar dalam mempertahankan Kuba.
Kennedy terdesak
Pertengahan Agustus 1962, Direktur CIA John McCone mengirimkan memo
kepada Kennedy. Memo tersebut menyebutkan bahwa McCone yakin rudal
balistik berjangkauan menengah milik Soviet akan ditempatkan di Kuba.
Akhir Agustus, Senator Kenneth Keating menyampaikan kepada senat bahwa
ada bukti instalasi rudal Soviet di Kuba. Keating juga mendesak Kennedy
bertindak.
Awal September, pesawat mata-mata U-2 menemukan bahwa Soviet
membangun pangkalan peluncur rudal darat ke udara (SAM). Selain itu
terjadi peningkatan jumlah kapal Soviet yang masuk ke Kuba. Pemerintah
AS khawatir, kapal yang masuk membawa persenjataan ke barn. AS segera
melancarkan protes. Terutama karena keberadaan instalasi SAM yang
strategis untuk melumpuhkan pesawat U-2.
Dengan semakin dekatnya pemilihan presiden membuat posisi Kennedy
terdesak dalam situasi sulit. Setiap keputusan Kennedy akan berpengaruh
pada pendapatan suara. Kekhawatiran ini ditambah dengan menurunnya pamor
Kennedy sejak insiden di Bay of Pig. Untuk mencegah persoalan Kuba
menjadi isu utama, Kennedy membatasi penerbangan U-2 di atas Kuba. Yang
utama agar U-2 terhindar dari serangan SAM.
Situasi berubah ketika seorang agen CIA di Kuba secara tak sengaja
mendengar percakapan pilot pribadi Castro di sebuah bar. Si pilot
bercerita bahwa Kuba telah memiliki senjata nuklir. Informasi ini
kemudian dikaitkan dengan foto yang didapat U-2. Foto menunjukkan tengah
terjadi kegiatan yang tidak biasa di San Cristobal.
terjadi kegiatan yang tidak biasa di San Cristobal.
Kennedy lalu memerintahkan penerbangan U-2 di atas Kuba. Rencana
penerbangan pada 9 Oktober tertunda karena cuaca buruk. Misi barn
terlaksana pada 14 Oktober. Pilot yang ditugasi adalah Richard Heyser.
Rampung menjalankan misi selama lima jam, Heyser kembali dengan bukti
fotografi. Terbukti Soviet tengah menempatkan rudal berjangkauan jauh di
Kuba.
Terjadi perdebatan di kalangan
komisi eksekutif National Security Council. Militer dan CIA setuju untuk
menyerang dan atau invasi. Namun mayoritas komisi akhimya menyetujui
melakukan pemblokiran dengan kekuatan AL. Kennedy menerima dan segera
memerintahkan untuk menyiapkan pidato untuk menjelaskan alasan keputusan
yang diambil.
Dalam pidatonya, Kennedy menjelaskan dengan rinci apa yang didapat
U-2. Pangkalan rudal barn memuat dua tipe instalasi. Beberapa di
antaranya termasuk rudal balistik berjangkauan menengah. Rudal ini mampu
membawa hulu nuklir hingga jarak lebih dari 1.000 mil laut. Secara
singkat, masing-masing berkemampuan menyerang Washington D.C., Kanal
Panama, Tanjung Canaveral, Mexico City, atau kota-kota lain di bagian
Tenggara AS, Amerika Tengah, atau di wilayah Karibia.
Selain melakukanblokir, Kennedy juga memerintahkan AU untuk bersiaga
melakukan penyerangan ke Kuba dan Soviet. Angkatan Darat menempatkan
125.000 personel di Florida. Mereka tinggal tunggu perintah untuk
melakukan invasi ke Kuba. Jika kapal Soviet yang membawa persenjataan
untuk Kuba tidak berputar balik atau menolak untuk diperiksa,
kemungkinan besar perang akan terjadi. Kennedy juga menjanjikan
penasehat militer, jika salah satu pesawat U-2 ditembak, is akan
memerintahkan serangan. Sasarannya pangkalan rudal SAM.
Dua minggu setelah U-2 berhasil mengungkap keberadaan rudal Soviet di
Kuba, situasi kian menegangkan. Perang Nuklir bagaikan di depan mata.
Macan kertas
Pada 24 Oktober, Kennedy mendapat informasi kapal-kapal Soviet
berhenti sebelum masuk wilayah blokir. Nikita Kruschev naik pitam dan
mengirimkan catatan kepada Kennedy. Khruschev menuduh Kennedy telah
memicu krisis untuk mendongkrak Partai Demokrat. Dua hari kemudian,
Khruschev mengirim surat lagi. Isinya: Soviet bersedia membatalkan rudal
di Kuba. Sebagai gantinya, AS hams berjanji tidak akan menginvasi Kuba.
Hari berikut, Khruschev mengirim surat tuntutan agar AS membatalkan
pangkalan nuklirnya di Turki.
Sementara presiden dan penasehat melakukan analisa terhadap kedua
surat Khruschev, datang berita buruk. Sebuah pesawat U-2 ditembak jatuh
di Kuba. Pemimpin militer segera mengingatkan janji Kennedy. Namun
Kennedy menolak. Ia malah mengirim surat ke Khruschev dan menyetujui
persyaratan di surat pertama. Khruschev setuju dan memerintahkan agar
rudal dipereteli.
Delapan hari kemudian berlangsung pemilihan Kongres. Dukungan atas
Demokrat meningkat. Diperkirakan Kennedy akan mendapat 12 pendukung
tambahan dalam Kongres terhadap segala peraturannya.
Krisis rudal Kuba adalah yang pertama dan satu-satunya konfrontasi
nuklir antara AS dan Soviet. Peristiwa ini cukup membuat kedua
pihakketakutan. Terbukti terjadi perkembangan bagi era Perang Dingin.
Berbagai konsekuensi langsung akibat krisis pun muncul. Antara lain
kedua pihak membuat komunikasi sambungan langsung yang dikenal sebagai
hot line. Diharapkan ini dapat mencegah konfrontasi berbahaya seandainya
terjadi krisis semacam Krisis Rudal Kuba.
Selain itu kedua pihak menandatangani perjanjian Larangan Pengujian
(Test Ban Treaty) pada Agustus 1963. Kedua pihak dilarang melakukan
pengujian senjata nuklir di atmosfer. Konsekuensi lain, 1.113 tahanan
yang ditangkap saat invasi Bay of Pig ditukarkan oleh Castro dengan 60
juta dollar dalam bentuk makanan, obat-obatan, narkoba, dan uang tunai.
Keinginan Soviet menyamai kemampuan nuklir AS berhasil dicapai pada
1972. Sementara Cina menuduh Soviet sebagai macan kertas karena tidak
berani berperang membela sesama komunis Hubungan antara Soviet dan Cina
pun kian merenggang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar