Kamis, 27 Desember 2012

SISTEM RUDAL PATRIOT

MIM-14 Patriot adalah sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) yang digunakan oleh Angkatan Darat AS dan beberapa negara sekutunya. Patriot diproduksi oleh Raytheon Company dari Amerika Serikat, dan namanya diambil dari nama komponen Radar dari sistem rudal ini. AN/MPQ-53 yang merupakan jantung dari sistem rudal ini dikenal sebagai "Phased Array Tracking Radar to Intercept On Target" atau disingkat menjadi PATRIOT.
SISTEM RUDAL PATRIOT

Sistem Patriot menggantikan sistem rudal Nike Hercules sebagai sistem Medium Air Defense (HIMAD) Angkatan Darat, dan juga menggantikan MIM-23 Hawk System sebagai sistem pertahanan udara taktis menengah Angkatan Darat AS.

Selain menjalankan peran tersebut, sistem rudal Patriot juga diberikan fungsi sebagai sistem anti-rudal balistik Angkatan Darat AS (ABM), yang kini menjadi misi utama Patriot.


Patriot menggunakan rudal pencegat udara canggih dan radar dengan kinerja tinggi. Patriot dikembangkan di Redstone Arsenal di Huntsville, Alabama, yang sebelumnya mengembangkan sistem Safeguard ABM dan komponennya yaitu rudal Spartan dan Sprint. Simbol untuk Patriot adalah gambar dari Minuteman era Perang Revolusi.

Sistem Rudal Patriot


Sistem Rudal Patriot


Sistem Rudal Patriot

Sistem Rudal Patriot

Sistem Rudal Patriot

Sistem Rudal Patriot

Sistem Rudal Patriot

Sistem Rudal Patriot

Sistem Rudal Patriot

Sistem rudal Patriot telah dijual ke Taiwan, Mesir, Jerman, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania dan Spanyol. Pada tanggal 4 Desember 2012, NATO juga menyetujui untuk penempatan peluncur rudal Patriot di Turki guna melindungi negara itu dari rudal yang ditembakkan dari tetangganya Suriah yang saat ini sedang berlangsung perang sipil.

Kredit foto: AP via Pravda.ru

FOTO DAN GAMBAR KEDAHSYATAN LEDAKAN BOM NUKLIR

DAHSYATNYA LEDAKAN BOM NUKLIR
-
-
Bom nuklir pernah dijatuhkan oleh Amerika Serikat terhadap kota Hiroshima dan kota Nagasaki, Jepang, pada Perang Dunia II tahun 1945 dengan daya ledak sebesar 20 kilo (ribuan) ton TNT. Kedua kota tersebut luluh lantak rata dengan tanah. Jumlah korban tewas di Hiroshima sekitar 140.000 orang dan di Nagasaki sekitar 80,000 korban tewas. Sejak itu menyusul ribuan korban tewas akibat sakit dan luka-luka karena pengaruh radiasi yang ditimbulkan oleh bom nuklir tersebut.
-
Sekarang kekuatan bom nuklir bisa mencapai berdaya ledak lebih dari 70 mega (jutaan) ton TNT, setara dengan ribuan kali kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan di Jepang. Tidak bisa dibayangkan bagaimana akibatnya dunia ini jika terjadi perang nuklir. Kiamat kah ……. ???
-
Negara pemilik senjata nuklir yang bisa dikonfirmasi adalah : Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, China, India dan Pakistan. Selain itu Israel juga dipercaya memiliki senjata nuklir.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


sumber : Google

Senin, 17 Desember 2012

INILAH RUDAL KORSEL YANG BISA MEMBUMI-HANGUSKAN KORUT



Inilah Rudal Korsel yang Bisa Menghancurkan Korut
Rudal korsel yang diklaim bisa membumi-hanguskan korut (takesi picture)
Korea Utara bangga dengan rudal Taepodong. Namun, Korea Selatan tidak kalah hebat. Rudal Korea juga bisa menyerang wilayah China dan Rusia. Rudal Hyunmoo III Korsel mirip Tomahawk milik Amerika. Rudal tersebut ditaruh di sepanjang perbatasan Korea Utara, bersama dengan rudal balistik, dan senjata strategis lainnya. Rudal yang merupakan modifikasi dari rudal Hyunmoo sebelumnya itu mampu menjangkau Beijing dan Tokyo serta mengunci sasaran di seluruh wilayah Korea Utara. Hyunmoo III dapat mencapai target dengan margin of error plus dan minus lima meter, karena dibantu dengan sistem Terrain Contour Matching (TERCOM). Rudal balistik Hyunmoo mampu menghancurkan kawasan Pyongyang dan Shinuiju, Korea Utara dengan mudah jika perang. Sama seperti daerah dalam wilayah yang medium dan pendek provinsi Shinsang-ri, Hamgyeong Selatan, Gitaeryeong dan Gangwon. Hyunmoo adalah rudal balistik yang dikembangkan oleh Badan Pengembangan Pertahanan (Agency of Defense Development / ADD) dan LIG Nex1, pengembang rudal utama di Korea Selatan. Seperti Tomahawk, Hyunmoo 3 memiliki panjang 6 meter, berat 1,5 ton, memiliki hulu ledak setengah ton serta diluncurkan secara tersembunyi di perbukitan yang menghadap Korea Utara. Rudal Korea Selatan pada dasarnya memiliki jangkauan terbatas 300 kilometer terkait perjanjian pada 2001 dengan Amerika Serikat, yang bergabung dalam Missile Technology Control Regime(MTCR). Namun, aturan ini hanya berlaku pada rudal berkecepatan tinggi, rudal balistik dengan kemampuan terbang bebas. Aturan tersebut tidak termasuk senjata yang bergerak di permukaan dan lambat, sering disebut cruise weapons atau rudal jelajah Rudal jelajah yang sering dijuluki sebagai bom terbang merupakan peluru kendali yang menggunakan sayap terangkat dan sistem propulasi jet untuk melakukan penerbangan berkelanjutan. Rudal jelajah ini dapat bergerak dengan kecepatan supersonik atau subsonik tinggi. Ini untuk mengatasi kesulitan menghindari deteksi radal di lintasan non-rudal. Hanya beberapa negara selain Korea Selatan yang memiliki rudal jelajah yaitu AS, Inggris, Prancis, Rusia, China dan Israel.

baca juga : kekuatan militer korea utara
baca juga : senjata rudal korut 

 

SENJATA RUDAL KOREA UTARA ( KORUT )

Korea Utara telah memproduksi dan mengembangkan rudal Scud B/C, lebih sering dikenal sebagai Hwansong-5/6 di Korea Selatan. Senjata ini mampu mencapai target hingga seluruh Korea Selatan. Bahkan, senjata rudal No-dong bisa mencapai Jepang. Namun, pasukan rudal, ukuran, disposisi dan persenjataan belum diketahui secara pasti.
Produksi rudal Korea Utara pada dasarnya tergantung pada impor bahan, peralatan dan komponen dari asing sehingga membuat negara paling tertutup ini rentan terhadap gangguan pasokan. Namun Korea Utara telah mengembangkan unit rudal Hwasong-5/6 dan No-dong di sepanjang garis batalion peluncuran ala Soviet. Mereka memiliki empat hingga enam peluncur mobile di setiap batalion.
Korea Utara dalam satu pengerahan kekuatan juga dinilai akan mampu meluncurkan 120 rudal Hwansong -5/6 dan 40 rudal No-dong meskipun jumlah itu mungkin lebih banyak, mengingat Korea Utara mampu mengerahkan pasukan rudal tambahan jika diperlukan.
Sebagai cadangan, AS dan Korea Selatan memperkirakan persedian cadangan rudal Korea Utara setidaknya 500 Scuds dengan beberapa tipe dan ratusan No-dong. Jumlah ini belum termasuk bunker bawah tanah, shelter, terowongan tersembunyi yang dimanfaatkan utuk menyembunyikan rudal lainnya.
Berbekal bahan peledak dengan hulu ledak tinggi, rudal ini bisa berfungsi sebagai artileri jarak jauh untuk mengganggu komunikasi militer dan logistik di area belakang. Sebagai alat politis, pasukan rudal Korea Utara juga bisa memberikan ancaman untuk menyerang kota di Korea Selatan atau Jepang dengan rudal konvensional atau tidak.
Korea Utara terlihat mengembangkan teknologi rudal jarak jauh, saat demonstrasi rudal 31 Agustus 1998 dengan peluncuran Taepo-dong-1.
Roket yang lebih dikenal dengan Paektusan-1 di Korea Selatan ini terbagi dalam tiga tahapan. Korut selanjutnya mengembangkan Taepo-dong-2 (TD-2) yang terdiri dari empat mesin No-dong. AS memerkirakan bahwa TD-2 mampu membawa muatan bagi senjata nuklir yang diarahkan ke masyarakat Barat, khususnya AS.
Sejak 1998, AS memperkirakan bahwa TD-2 siap untuk diuji coba kapanpun, namun Korea Utara terhalang dengan kesepakatan moratorium / penangguhan uji coba rudal jarak jauh pada bulan September 1999


baca juga : Kekuatan militer korea utara

Jumat, 07 Desember 2012

7 Negara yang Pernah Merasakan Agresi Militer Indonesia

Siapa bilang Indonesia adalah negara budak yang hanya bisa dijajah dan tak bisa menggempur negara lain . Ternyata Indonesia pernah melakukan invasi ke sejumlah negara. Ini beneran invasi perang dengan tentara lho , bukan penyerbuan TKI ke negeri asing . Ya udah langsung aja deh, ini nih 7 Negara Yang Pernah Diinvasi Indonesia.

1. Timor Leste

Operasi Seroja adalah sandi untuk invasi Indonesia ke Timor Timur yang dimulai pada tanggal 7 Desember 1975. Pihak Indonesia menyerbu Timor Timur karena adanya desakan Amerika Serikat dan Australia yang menginginkan agar Fretilin yang berpaham komunisme tidak berkuasa di Timor Timur. Selain itu, serbuan Indonesia ke Timor Timur juga karena adanya kehendak dari sebagian rakyat Timor Timur yang ingin bersatu dengan Indonesia atas alasan etnik dan sejarah.
Angkatan Darat Indonesia mulai menyebrangi perbatasan dekat Atambua tanggal 17 Desember 1975 yang menandai awal Operasi Seroja. Sebelumnya, pesawat-pesawat Angkatan Udara RI sudah kerap menyatroni wilayah Timor Timur dan artileri Indonesia sudah sering menyapu wilayah Timor Timur. Kontak langsung pasukan Infantri dengan Fretilin pertama kali terjadi di Suai, 27 Desember 1975. Pertempuran terdahsyat terjadi di Baucau pada 18-29 September 1976. Walaupun TNI telah berhasil memasuki Dili pada awal Februari 1976, namun banyak pertempuran-pertempuran kecil maupun besar yang terjadi di seluruh pelosok Timor Timur antara Fretilin melawan pasukan TNI. Dalam pertempuran terakhir di Lospalos 1978, Fretilin mengalami kekalahan telak dan 3.000 pasukannya menyerah setelah dikepung oleh TNI berhari-hari. Operasi Seroja berakhir sepenuhnya pada tahun 1978 dengan hasil kekalahan Fretilin dan pengintegrasian Timor Timur ke dalam wilayah NKRI.

Selama operasi ini berlangsung, arus pengungsian warga Timor Timur ke wilayah Indonesia mencapai angka 100.000 orang. Korban berjatuhan dari pihak militer dan sipil. Warga sipil banyak digunakan sebagai tameng hidup oleh Fretilin sehingga korban yang berjatuhan dari sipil pun cukup banyak. Pihak Indonesia juga dituding sering melakukan pembantaian pada anggota Fretilin yang tertangkap selama Operasi Seroja berlangsung.

2. Papua Barat

Operasi Trikora, juga disebut Pembebasan Irian Barat, adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
Pertempuran Laut Aru pecah pada tanggal 15 Januari 1962, ketika 3 kapal milik Indonesia yaitu KRI Macan Kumbang, KRI Macan Tutul yang membawa Komodor Yos Sudarso, dan KRI Harimau yang dinaiki Kolonel Sudomo, Kolonel Mursyid, dan Kapten Tondomulyo, berpatroli pada posisi 4°49′ LS dan 135°02′ BT. Menjelang pukul 21:00 WIT, Kolonel Mursyid melihat tanda di radar bahwa di depan lintasan 3 kapal itu, terdapat 2 kapal di sebelah kanan dan sebelah kiri. Tanda itu tidak bergerak, dimana berarti kapal itu sedang berhenti. Ketika 3 KRI melanjutkan laju mereka, tiba-tiba suara pesawat jenis Neptune yang sedang mendekat terdengar dan menghujani KRI itu dengan bom dan peluru yang tergantung pada parasut. Kapal Belanda menembakan tembakan peringatan yang jatuh di dekat KRI Harimau.

Kolonel Sudomo memerintahkan untuk memberikan tembakan balasan, namun tidak mengenai sasaran. Akhirnya, Yos Sudarso memerintahkan untuk mundur, namun kendali KRI Macan Tutul macet, sehingga kapal itu terus membelok ke kanan. Kapal Belanda mengira itu merupakan manuver berputar untuk menyerang, sehingga kapal itu langsung menembaki KRI Macan Tutul. Komodor Yos Sudarso gugur pada pertempuran ini setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, “Kobarkan semangat pertempuran”.
Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Mayjen Soeharto melakukan operasi infiltrasi udara dengan menerjunkan penerbang menembus radar Belanda. Mereka diterjunkan di daerah pedalaman Papua bagian barat. Penerjunan tersebut menggunakan pesawat angkut Indonesia, namun operasi ini hanya mengandalkan faktor pendadakan, sehingga operasi ini dilakukan pada malam hari. TNI Angkatan Laut kemudian mempersiapkan Operasi Jayawijaya yang merupakan operasi amfibi terbesar dalam sejarah operasi militer Indonesia. Lebih dari 100 kapal perang dan 16.000 prajurit disiapkan dalam operasi tersebut.

Karena kekhawatiran bahwa pihak komunis akan mengambil keuntungan dalam konfik ini, Amerika Serikat mendesak Belanda untuk berunding dengan Indonesia. Karena usaha ini, tercapailah persetujuan New York pada tanggal 15 Agustus 1962. Pemerintah Australia yang awalnya mendukung kemerdekaan Papua, juga mengubah pendiriannya, dan mendukung penggabungan dengan Indonesia atas desakan AS.

3. Malaysia

Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer tidak resmi) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase. Tanggal 3 Mei 1963 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Sukarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya: Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia, Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia
Di bulan Agustus, enam belas agen bersenjata Indonesia ditangkap di Johor. Aktivitas Angkatan Bersenjata Indonesia di perbatasan juga meningkat. Tentera Laut DiRaja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos perbatasan dan pengawasan unit komando. Misi utama mereka adalah untuk mencegah masuknya pasukan Indonesia ke Malaysia. Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia adalah Inggris dan Australia, terutama pasukan khusus mereka yaitu Special Air Service(SAS). Tercatat sekitar 2000 pasukan Indonesia tewas dan 200 pasukan Inggris/Australia (SAS) juga tewas setelah bertempur di belantara kalimantan (Majalah Angkasa Edisi 2006).
Pada 17 Agustus pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan gerilya. Pada 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor. Pada 29 Oktober, 52 tentara mendarat di Pontian di perbatasan Johor-Malaka dan membunuh pasukan Resimen Askar Melayu DiRaja dan Selandia Baru dan menumpas juga Pasukan Gerak Umum Kepolisian Kerajaan Malaysia di Batu 20, Muar, Johor.
Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965. Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai menggunakan pasukan resminya. Pada 28 Juni, mereka menyeberangi perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Resimen Askar Melayu Di Raja dan Kepolisian North Borneo Armed Constabulary.
Pada 1 Juli 1965, militer Indonesia yang berkekuatan kurang lebih 5000 orang melabrak pangkalan Angkatan Laut Malaysia di Semporna. Serangan dan pengepungan terus dilakukan hingga 8 September namun gagal. Peristiwa ini dikenal dengan “Pengepungan 68 Hari” oleh warga Malaysia. Menjelang akhir 1965, Jendral Soeharto memegang kekuasaan di Indonesia setelah berlangsungnya G30S. Oleh karena konflik domestik ini, keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia menjadi berkurang dan peperangan pun mereda.
Pada 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik. Kekerasan berakhir bulan Juni, dan perjanjian perdamaian ditandatangani pada 11 Agustus dan diresmikan dua hari kemudian.

4. Malaka

Sejak tahun 1509, Pati Unus, raja Demak, sudah merancang rencana untuk menguasai Malaka. Saat itu Malaka berada di bawah kekuasaan Kesultanan Malaka. Dengan kata lain, perlu dicatat bahwa serangan Demak ke Malaka jelas bukanlah sebuah serangan anti-kekuasaan asing, tetapi sebuah invasi imperialis. Tahun 1511, Alfonso D’Alburquerque, Laksamana armada Portugis, mendahului Pati Unus dengan menaklukkan Malaka. Sultan Malaka Mahmud Syah melarikan diri ke Bintan.
Pati Unus sangat mengerti bahwa kekuatan utama Portugis adalah pada armada lautnya. Portugis memiliki kapal yang kuat, bahkan lebih kuat dibandingkan dengan kapal Majapahit. Selain itu, Portugis sudah menggunakan meriam yang dipasang di masing – masing kapal di mana pada waktu itu meriam adalah senjata pamungkas yang tidak bisa ditandingi oleh senjata apapun.
Oleh karena itu, langkah pertama Pati Unus adalah menghidupkan kembali kekuatan armada Majapahit yang tertidur lama pada saat masa – masa perebutan kekuasaan. Kapal – kapal baru tersebut juga dilengkapi dengan Cetbang, yaitu meriam api, di mana kapal dan cetbang juga merupakan kekuatan andalan Armada Majapahit. Pusat produksi kapal-kapal ini adalah Semarang, gerbang masuk Demak, dengan bantuan orang-orang Tionghoa lokal.
Selanjutnya Pati Unus menghimpun kekuatan – kekuatan nusantara untuk membentuk armada gabungan dengan satu tujuan, mengusir Portugis dari Malaka. Ia juga meminta bantuan orang-orang Jawa yang ada di Malaya untuk jadi agen dalam di Malaka. Tetapi ternyata, ketika Pati Unus terlanjur berangkat ke Malaka,orang-orang Jawa ini terlanjur dipergoki Portugis dan melarikan diri ke Cirebon. Pati Unus pun bertempur tanpa bantuan mata-mata dan agen dalam – kapal-kapalnya dengan mudah diremuk meriam-meriam yang ditodongkan ke laut di Benteng Portugis di Malaka.

5. Singapura

Usman lahir di Purbalingga, Banyumas, Jawa Tengah (1943). Harun lahir di P Bawean, Surabaya (1947). Kedua-duanya nama samaran untuk tugas sebagai sukarelawan menyusup ke Singapura, melakukan tugas sabotase dalam rangka Dwikora (Dwi Komando Rakyat). Pada waktu itu RI terlibat konfrontasi dengan Malaysia dan Singapura. Usman dan Harun tergabung dalam tim sabotir. Pada 8 Maret 1965 malam, berbekal 12,5 kg bahan peledak mereka bertolak dengan perahu karet dari P Sambu. Mereka dapat menentukan sendiri sasaran yang dikehendaki.
Maka setelah melakukan serangkaian pengintaian, pada suatu tengah malam terjadi ledakan di sebuah bangunan Mc Donald di Orchard Road. Tiga orang tewas dan sejumlah lainnya luka.
Dalam upaya kembali ke pangkalan, Usman bersama Harun pisah dengan Gani.
Baru pada 13 Maret pagi, setelah berhasil merampas sebuah motorboat, Usman dan Harun dalam perjalanan pulang. Tapi boat macet di perjalanan. Mereka takdapat menghindar dari sergapan patroli.
Pada 4 Oktober , Usman dan Harun diadili. Dijatuhi hukuman mati pada 20 Oktober 1965. Banding diajukan pada 6 Juni 1966, ditolak 5 Oktober 1966. Diajukan lagi pada 17 Februari 1967 ke Privy Council di London, tapi tetap ditolak (21 Mei 1968). Kemudian permohonan grasi diajukan kepada Presiden Singapura Jusuf bin Ishak (1 Juni 1968).
Sementara itu pada 4 Mei 1968, Menlu Adam Malik melalui Menlu Singapura membantu upaya KBRI memperoleh pengampunan atau setidak-tidaknya memperingan hukuman kedua sukarelawan.
Pada 10 Oktober 1968, Menlu Singapura menyatakan bahwa permohonan grasi ditolak. Pada 10 Oktober 1968, Atase AL Letkol Gani Djemat SH yang dipanggil ke Jakarta dan kembali ke Singapura membawa surat Presiden Soeharto untuk Presiden dan PM Singapura. Tapi gagal menyerahkan surat-surat itu langsung kepada yang bersangkutan. Presiden Singapura sedang sakit. PM Lee Kwan Yew tak dapat dihubungi karena sibuk mempersiapkan keberangkatan ke Tokyo.

6. Indochina (Kamboja dan Vietnam)

7. Siam (Thailand)
Dari catatan sejarah dan bukti arkeologi, pada abad ke-9 Sriwijaya telah melakukan invasi dan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara, antara lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina.

Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan biaya atas setiap kapal yang lewat. Sriwijaya mengakumulasi kekayaannya sebagai pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, dan India.

Mengenal kekuatan Angkatan Udara Jepang atau Japan Air Self-Defense Force

Pasca kekalahan dalam perang dunia kedua praktis kekuatan angkatan udara Jepang turun drastis. Ya, memang saat kalah perang yang ditandai dengan penandatangan dokumen tentang penyerahan tanpa syarat tanggal 2 september 1945, kekuatan angkatan bersenjata Jepang termasuk angkatan udara dipreteli sebagai bagian dari penyerahan diri Jepang kepada sekutu. Selanjutnya ada sebuah perjanjian yang kurang lebih mempunyai makna Jepang tidak boleh mempunyai angkatan bersenjata, hanya boleh memiliki pasukan bela diri dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pasukan bela diri tersebut diatur oleh sekutu, dalam hal ini Amerika. Mulai saat itu bisa diartikan hidup dan matinya kekuatan tempur Jepang ada ditangan Amerika.
Tapi perjanjian tersebut bukan melulu untuk melemahkan kekuatan Jepang. Diatur memang benar, tetapi bukan untuk dilemahkan sehingga tidak berdaya. Kekuatan tempur termasuk kekuatan angkatan udara Jepang – maaf, saya lebih suka menyebut kekuatan angkatan perang atau angkatan udara daripada kekuatan beladiri – sedikit demi sedikit diperbaiki dengan bantuan Amerika.  Pesawat pesawat tempur made in amerika didatangkan secara bertahap ke Jepang. Pada awalnya pesawat didatangkan utuh atau built up dari Amerika, kemudian sedikit demi sedikit dipelajari kemudian dibuat sendiri di  dalam negeri tentu saja dengan lisensi Amerika. Menurut saya, soal membuat pesawat bukanlah hal yang susah bagi Jepang. Pengalaman membuat belasan ribu pesawat tempur sendiri pada masa perang dunia kedua membuktikan bahwa Jepang mampu untuk itu. Tetapi karena memang terhambat perjanjian penyerahan tanpa syarat di masa lalu tadi, sekali lagi saya tekankan segala sesuatu yang berhubungan dengan angkatan perang harus melalui izin dari Amerika.
Berbagai macam skadron sebagai bagian dari kekuatan angkatan udara Jepang sedikit demi sedikit dibangun dibawah monitoring Amerika. Dari skadron untuk training, transport, perang elektronik, VIP transport, SAR, helikopter transport, sergap, serbu sekaligus tempur dibangun sedikit demi sedikit. Secara garis besar, kekuatan udara Jepang dibagi menjadi 5 komando, yaitu komando pertahanan udara pusatnya di Tokyo, komando bantuan juga di Tokyo, komando latihan berpusat di Hamamatsu, komando pengembangan dan uji berpusat di Saitama serta terakhir komando material pusatnya di Tokyo. Sebagai kekuatan pendukung angkatan udara tersebut Jepang mempunyai persenjataan berupa senapan anti pesawat, rudal anti pesawat bahkan rudal anti rudal patriot seri PAC 3 yang merupakan varian paling baru.
Berdasarkan data yang saya peroleh, jumlah total pesawat sebagai wujud nyata kekuatan angkatan udara Jepang mencapai 805 pesawat. 374 pesawat diantaranya merupakan pesawat tempur. Tabel singkat berikut adalah daftar pesawat tempur yang saat ini dimiliki oleh Jepang.
Aircraft Origin Type Versions In Service
Mitsubishi F-2 (Turunan F-16) Japan Fighter/Trainer F2A+F2B 82
F-15 US + Japan Fighter/Trainer F15J+F15DJ 180
F-4 Phantom II US + Japan Fighter F4EJ 117
Pada tanggal 20 Desember 2011, pemerintah Jepang telah memutuskan untuk membeli pesawat F35 lighting II yang merupakan pesawat generasi terbaru buatan lockheed Martin sebanyak 42 buah setelah melalui proses pertimbangan yang memakan waktu bertahun tahun. F-35 buatan Lockheed Martin ini dianggap paling unggul dibanding F-18 buatan Boeing dan Eurofighter Typhoon buatan konsorsium negara negara eropa. Dalam proses produksinya Lockheed Martin akan mengajak beberapa raksasa industri Jepang misalnya mitsubishi yang sudah berpengalaman membuat pesawat dari jaman perang dunia kedua sampai F-2 yang merupakan pesawat turunan F-16 Amerika.
Ada satu hal yang ingin saya garis bawahi tentang kekuatan angkatan perang Jepang, yaitu selama ini kita hanya membaca buku, koran, radio, TV atau mendengar cerita dari guru bahwa Jepang tidak memiliki angkatan perang hanya memiliki pasukan bela diri. Sehingga kesan dibenak kita kekuatan Jepang itu lemah, gampang banget ditaklukkan. Padahal tidak demikian. Bela diri itu hanyalah doktrin, artinya mereka tidak akan menyerang negara lain dan apabila ada serangan dari luar dalam proses bertahan diri tersebut kekuatan mereka tidak akan keluar sejengkalpun dari batas wilayahnya. Bela diri itu intinya itu. Bukan kok terus loyo tidak ada kekuatan. Kekuatan mereka ada dan tidak bisa dianggap enteng, nyata nyata ada. Jika dilihat dari tabel sederhana diatas, kekuatan angkatan udara paling kuat di asia pasifik adalah kekuatan Jepang. Ini memang sesuai dengan kondisi politik dan keamanan dimana Jepang ada disebelah China dan Korea Utara. Sebagai perbandingan saja, luas wilayah Jepang sekitar 380.000n kilometer persegi dan dijaga oleh 374 tempur. Luas negara kita sekitar 1.910.000 kilometer persegi dan hanya dijaga oleh sekitar 100an pesawat tempur.  Silahkan dibandingkan.
Ini sekedar introduction saja tentang kekuatan militer Jepang….kalau sudah sampai ke yang spesifik spesifik saya sendiri  juga tidak tahu. Harapan saya bisa sedikit menambah pengetahuan umum kita semua.
Arigatouuuu!

Selasa, 04 Desember 2012

KEKUATAN ALAT TEMPUR MILITER INDONESIA YANG DITAKUTI AMERIKA DAN SEKUTUNYA

Kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang
terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah
tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan
perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh
teknologi terbaru Uni Sovyet.


1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik
Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang
muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi
masih dibawah kendali Belanda.


Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut
kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat "Trikora" di
Yogyakarta, dan isinya adalah:

1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.

Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan
bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di
dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer
Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.


Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salahsatu kapal
perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov,
dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan
bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60
perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada
bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. (kapal-kapal terbaru Indonesia
sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).




Angkatan udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada udara paling
mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih
saat itu. Armada ini terdiri dari :


1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2. 30 pesawat MiG-15
3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
4. 10 pesawat supersonic MiG-19.



Pesawat MiG-21 Fishbed adalah salahsatu pesawat supersonic tercanggih di
dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2.
Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu,
pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda
masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti
P-51 Mustang.


Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang
Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy Strike
Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang
dikenal dengan nama TOP GUN.




Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16
Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari
hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika,
Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi,
Surabaya.


Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis
seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik
canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya
ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.


Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal
tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41
helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut
berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur.
Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi
legendaris sampai saat ini, AK-47.


Ini semua membuat Indonesia menjadi salasahtu kekuatan militer laut dan
udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah
pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua,
dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari
Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.